Pemberdayaan Seni Barongan sebagai Identitas Budaya Lokal di Desa Karangrejo, Juwana
PROPOSAL
TENTANG PEMBERDAYAAN SENI DAN BUDAYA
A. Judul
Pemberdayaan Seni Barongan sebagai Identitas Budaya Lokal di Desa Karangrejo, Juwana.
B. Latar Belakang
Seni Barongan merupakan salah satu warisan budaya yang memiliki nilai seni dan filosofi tinggi. Di Desa Karangrejo, Juwana, kesenian Barongan telah menjadi bagian dari tradisi masyarakat setempat. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, minat generasi muda terhadap seni ini mulai berkurang. Kurangnya regenerasi pelaku seni serta minimnya wadah untuk berlatih dan menampilkan pertunjukan menjadi tantangan besar dalam melestarikan Barongan sebagai identitas budaya lokal.
Melalui program pemberdayaan ini, diharapkan seni Barongan dapat kembali hidup dan berkembang, sekaligus menjadi sarana untuk memperkuat jati diri budaya lokal. Program ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk seniman lokal, masyarakat, pemerintah desa, serta generasi muda sebagai penerus budaya.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi kesenian Barongan saat ini di Desa Karangrejo, Juwana?
2. Apa saja kendala yang dihadapi dalam upaya pelestarian seni Barongan?
3. Bagaimana strategi yang tepat untuk memberdayakan seni Barongan agar tetap eksis di tengah modernisasi?
D. Tujuan Kegiatan
1. Menghidupkan kembali seni Barongan sebagai identitas budaya lokal Desa Karangrejo, Juwana.
2. Meningkatkan minat generasi muda terhadap seni Barongan.
3. Membentuk komunitas atau sanggar seni Barongan yang aktif dan berkelanjutan.
4. Menjadikan seni Barongan sebagai daya tarik wisata budaya lokal.
E. Manfaat Kegiatan
1.Bagi Masyarakat : Meningkatkan kebanggaan terhadap warisan budaya lokal.
2.Bagi Generasi Muda : Menambah wawasan dan keterampilan seni tradisional.
3.Bagi Pemerintah Desa : Meningkatkan potensi desa dalam bidang seni dan budaya sebagai daya tarik wisata.
4.Bagi Pelaku Seni : Memberikan ruang untuk berekspresi dan melestarikan keahlian dalam kesenian Barongan.
F. Kajian Pustaka
1. Pemberdayaan Masyarakat dalam Seni Budaya
Pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan kemandirian dalam melestarikan seni dan budaya lokal (Suharto, 2020). Dalam konteks seni Barongan, pemberdayaan dapat dilakukan melalui pelatihan, promosi, serta dukungan dari pemerintah dan masyarakat setempat.
2. Seni Barongan sebagai Budaya Lokal
Seni Barongan merupakan kesenian tradisional yang menggambarkan nilai historis dan identitas budaya suatu daerah (Hadi, 2021). Seni ini memiliki peran penting dalam membangun kebanggaan lokal serta berpotensi menjadi daya tarik wisata budaya (Rahayu, 2022).
3. Strategi Pengembangan Seni Barongan
Upaya pemberdayaan seni Barongan dapat dilakukan melalui pelestarian, digitalisasi, kolaborasi dengan berbagai pihak, serta penyelenggaraan festival budaya (Effendi, 2020). Dengan strategi yang tepat, seni Barongan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat ekonomi serta sosial bagi masyarakat Desa Karangrejo, Juwana.
G. Bahan dan Alat
1. Kostum dan perlengkapan seni Barongan (topeng, baju, dan properti lainnya).
2. Alat musik pengiring (gendang, gong, dan gamelan).
3. Tempat latihan (balai desa atau ruang terbuka).
4. Materi pelatihan berupa modul atau panduan mengenai seni Barongan.
H. Tahapan Kegiatan
1. Sosialisasi Program : Mengadakan pertemuan dengan masyarakat dan tokoh seni untuk mengenalkan program pemberdayaan.
2. Pelatihan Seni Barongan : Mengundang pelatih seni Barongan untuk mengajarkan teknik dasar dan filosofi seni ini.
3. Pembentukan Komunitas atau Sanggar Seni : Membangun wadah bagi generasi muda dan masyarakat untuk terus berlatih dan menampilkan seni Barongan.
4. Pentas Seni : Mengadakan pertunjukan seni Barongan sebagai ajang unjuk kebolehan peserta.
5. Evaluasi dan Rencana Keberlanjutan : Mengevaluasi keberhasilan program dan menyusun langkah-langkah agar program ini tetap berjalan.
I. Waktu dan Tempat Kegiatan
- Waktu : Kegiatan ini direncanakan berlangsung selama 6 bulan, dengan tahap awal berupa sosialisasi dan pelatihan intensif.
- Tempat : Balai Desa Karangrejo, Juwana, serta beberapa lokasi terbuka yang memungkinkan untuk latihan dan pertunjukan.
J. Rencana Anggaran
Berikut adalah estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk program ini:
https://drive.google.com/file/d/16DdJd3Xe6C26ve7kyIx7J-dJog2rGl_n/view?usp=drivesdk
K. Indikator Keberhasilan dan Kegagalan Program
Keberhasilan:
1. Terbentuknya komunitas atau sanggar seni Barongan.
2. Meningkatnya minat generasi muda terhadap seni Barongan.
3. Terselenggaranya minimal dua pertunjukan dalam setahun.
4. Adanya dukungan dari pemerintah desa dan masyarakat untuk keberlanjutan program.
Kegagalan:
1. Minimnya peserta yang terlibat dalam kegiatan.
2. Kurangnya dukungan dari pihak terkait.
3. Kendala finansial yang menghambat jalannya program.
L. Tata Cara Evaluasi Kegiatan
Evaluasi akan dilakukan melalui survei kepuasan peserta, wawancara dengan masyarakat dan pelaku seni, serta analisis keberlanjutan komunitas yang telah terbentuk.
M. Jadwal Kegiatan / Timeline
https://drive.google.com/file/d/1Eq_P3MJrcXHUF5MVJYe7rdzqGbCyWcok/view?usp=drivesdk
N. Rencana Tindak Lanjut
Program ini diharapkan berlanjut dengan:
1. Pengadaan pelatihan rutin bagi generasi muda.
2. Menjadikan seni Barongan sebagai bagian dari event budaya desa.
3. Mengajukan dukungan dari pemerintah daerah atau sponsor untuk keberlanjutan program.
O. Daftar Pustaka
1. Anwar, S. (2019). Pemberdayaan Budaya Lokal dalam Masyarakat Desa: Studi Kasus Barongan di Desa Karang Rejo Juwana. Jurnal Ilmu Sosial, 15(2), 45-58.
2. Santoso, R. (2021). Peran Barongan dalam Pelestarian Budaya di Jawa Tengah. Yogyakarta: Pustaka Cendikia.
3. Sari, M. R. (2020). Barongan sebagai Identitas Lokal: Tantangan dan Peluang. Jurnal Kebudayaan, 12(3), 123-137.
4. Purnomo, D. (2018). Kearifan Lokal sebagai Pilar Pemberdayaan Masyarakat Desa .Jakarta: Universitas Indonesia Press.
P. Lampiran
1. Peta lokasi kegiatan.
Karangrejo, Kec. Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah https://g.co/kgs/QaJmeAq
2. Daftar tokoh/kontak person yang terlibat.
1. Tokoh Budaya dan Seniman Barongan :
- Bapak Wahyu Santosa – Seniman barongan lokal yang dapat memberikan wawasan tentang sejarah dan filosofi barongan serta bagaimana mengembangkannya.
- Siti Nurul Laila – Pencipta karya seni barongan dan pertunjukan seni yang bisa berbagi pengalaman dalam mengangkat barongan sebagai identitas budaya desa.
2. Pengurus dan Komunitas Barongan Desa Karang Rejo :
- Kelompok Seni Barongan Karang Rejo – Kontak dengan kelompok seni yang aktif dalam pertunjukan barongan dan bisa memberikan informasi tentang kegiatan mereka serta bagaimana barongan dapat diperkenalkan lebih luas.
- Bapak Dwi Santoso – Ketua komunitas seni lokal atau kelompok barongan di desa yang bisa menjadi kontak utama dalam program pemberdayaan.
3. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pati :
- Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pati – Pejabat yang bisa mendukung kegiatan pemberdayaan barongan dan menghubungkan dengan program pemerintah untuk pelestarian budaya lokal.
- Bapak Andi Prabowo – Staf Dinas Kebudayaan yang berfokus pada pelestarian seni dan budaya daerah.
3. Daftar calon peserta
https://drive.google.com/file/d/1fgcohFv59As_atVjVzOfizLh4MzAyupm/view?usp=drivesdk
4. Skenario dokumentasi (foto dan video)
Berikut adalah beberapa video yang mendokumentasikan seni barongan di Desa Karangrejo, Juwana:
1.Barongan Singo Kurdo Karangrejo Juwana Pati
https://youtu.be/SHIXbo7n5Wc?si=AjDjST95FPhnq7-n